tag:blogger.com,1999:blog-720733875555586712024-02-19T16:37:23.405-08:00ayu hanifaAyu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-28131751497565551862012-07-27T19:59:00.000-07:002012-07-27T20:06:55.407-07:00ucapkan kata MAAF ;)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMwhEftEZ1Q0wuOu7v76pAfG-IJSrqiVpnKWGt3p5U_OlNP-kc7JvjD0mm3zLKx6qaiMelVlrfc-H6wzUOCSB1dejODwVUQm2gEDTOtHxNFPA7kQrRGXus9Hme-u6EkFJsjbZ5MHT2e74/s1600/150119_409516485725110_950633421_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMwhEftEZ1Q0wuOu7v76pAfG-IJSrqiVpnKWGt3p5U_OlNP-kc7JvjD0mm3zLKx6qaiMelVlrfc-H6wzUOCSB1dejODwVUQm2gEDTOtHxNFPA7kQrRGXus9Hme-u6EkFJsjbZ5MHT2e74/s320/150119_409516485725110_950633421_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 12.25pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 16pt;"> </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 16pt;"> </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 16pt;">Pada
saat itu, tepatnya tanggal 19 Juni 2012. Saya bersama teman-teman saya mendapat
pengalaman/pelajaran yang sangat LUAR BIASA dari guru kami. Disana kami di
ajarkan bagaimana cara untuk bersabar, ikhlas, dan lain sebagainya. Disana juga
kami di ajarkan bagaimana memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita.</span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 16pt;">Banyak pelajaran yang kami dapatkan hari ini. MAAF, itulah kata
yang amat sulit keluar dari mulut kita. Walau sesungguhnya kata itu sangat
mudah untuk di ucapkan. Apakah kita bisa mengikhlaskan orang-orang yang telah
menyakiti kita? Jawabannya TIDAK. Nah, di situlah letak kesalahan kita sebagai
manusia. Sesungguhnya sang Pencipta amat sangat mudah memaafkan hambanya.
Kenapa kita yang di ciptakan tidak?<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 16pt;">Itulah yang kami pelajari hari ini, ucapkanlah kata MAAF itu
selagi kita bisa mengucapkannya. Keluarkanlah isi hati kita, bermurah hatilah
untuk mengucapkan kata MAAF jika kita mempunyai salah kepada orang tua, guru,
teman, sahabat, mantan dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 16pt;"> Jangan pernah segan untuk mengucapkan kata MAAF yang sangat
sederhana itu karna orang yang berani mengakui kesalahannya, itulah orang HEBAT
yang sesungguhnya :))<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-13119593089447591032012-03-31T06:48:00.000-07:002012-03-31T06:48:04.977-07:00cara mengatasi insomnia<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Kesulitan tidur atau insomnia adalah keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh satu dari, sulit memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak. Insomnia tidak disebabkan oleh sedikitnya seseorang tidur, karena setiap orang memiliki jumlah jam tidur sendiri-sendiri. Tapi yang menjadi penekanan adalah akibat yang ditimbulkan oleh kurangnya tidur pada malam hari seperti kelelahan, kurang gairah, dan kesulitan berkonsentrasi ketika beraktivitas. Banyak cara mengatasi insomnia, salah satunya adalah dengan melakukan terapi dzikir.<br />
<br />
Menurut National Institute of Health (1995) Insomnia atau gangguan sulit tidur dibagi menjadi tiga yaitu insomnia sementara (intermittent) terjadi bila gejala muncul dalam beberapa malam saja. Insomnia jangka pendek (transient) bila gejala muncul secara mendadak tidak sampai berhari-hari, kemudian insmonia kronis (Chronic) gejala susah tidur yang parah dan biasanya disebabkan oleh adanya gangguan kejiwaan.<br />
<br />
Penyebab insomnia intermitten dan transient antara lain stress, kebisingan, udara yang terlalu dingin atau terlalu panas, tidur tidak di tempat biasanya, berubahnya jadwal tidur dan efek samping dari obat-obatan. Sedangkan insomnia yang kronik disebabkan oleh beberapa faktor terutama secara fisik dan mental disorder.<br />
<br />
Secara lebih rinci penyebab munculnya gangguan tidur menjadi 6 yaitu :<br />
<br />
1. Farmakologis, pemakaian obat-obatan<br />
2. Medis, misalnya sakit kepala, kesulitan bernafas<br />
3. Genetik, memiliki darah keturunan dari penderita insomnia yang parah<br />
4. Konsumsi tembakau atau alkohol<br />
5. Psikiatris, misalnya gangguan emosi, kecemasan, schizoprenia, somatoform<br />
6. Gangguan psikologis, setelah mengalami pengalaman traumatis, ditinggal orang yang dicintai dan frustrasi kesulitan mencoba untuk tidur.<br />
<br />
Penyembuhan terhadap insomnia tergantung dari penyebab yang menimbulkan insomnia. Bila penyebabnya adalah kebiasaan yang salah atau lingkungan yang kurang kondusif untuk tidur maka terapi yang dilakukan adalah merubah kebiasaan dan lingkungannya. Sedangkan untuk penyebab psikologis maka konseling dan terapi relaksasi dapat digunakan untuk mengurangi gangguan sulit tidur, terapi ini merupakan bentuk terapi psikologis yang mendasarkan pada teori-teori behavioris.<br />
<br />
Berbagai macam cara mengatasi insomnia yang sudah ada adalah relaksasi otot, relaksasi kesadaran indera, relaksasi meditasi, yoga dan relaksasi hipnosa (utami, 1993). Dari bentuk relaksasi di atas belum pernah dimunculkan kajian tentang bentuk relaksasi dengan dzikir. Bila dalam meditasi penelitian tentang meditasi transendental sudah banyak dilakukan misalnya penelitian mengenai transcendental meditation yang dikembangkan oleh maharishi mahes yogi.<br />
<br />
Relaksasi dzikir ini merupakan bentuk sikap pasif atau pasrah dengan menggunakan kata yang diulang-ulang sehingga menimbulkan respon relaksasi yaitu tenang. Respon relaksasi yang digabungkan keyakinan ini sudah dikembangkan oleh Benson (2000), dimana dengan mengulang kata yang dipilih dapat membangkitkan kondisi relaks. Menurutnya metode penggabungan ini lebih efektif bila dibandingkan dengan relaksasi yang tidak melibatkan faktor keyakinan (tentunya hal juga didukung oleh penelitian).<br />
Kata atau dzikir yang akan digunakan sebaiknya berupa kata yang memiliki makna yang dalam bagi subjek. Dalam literatur Islam banyak sekali kata yang dapat digunakan untuk dzikir misalnya Yaa Allah, ahad.. ahad.., alhamdulillah, atau menggunakan asmaul husna. Arti dizkir sendiri adalah ingat, jadi perbuatan dzikir lebih pada makna dari pada verbalisasinya. Sehingga diharapkan dalam relaksasi dzikir ini dapat membawa subjek pada alam trasendental.<br />
<br />
Setelah sikap transenden sudah terbentuk langkah selanjutnya adalah membangkitkan sikap pasif yang merupakan sikap dalam relaksasi yaitu dengan menimbulkan sikap pasrah. Pasrah dapat dideskripsikan sebagai sebuah sikap penyerahan total kepada objek trasenden yaitu Allah SWT. Dengan sikap ini apapun yang terjadi dalam diri diterima tanpa reserve, sehingga sangat efektif untuk menimbukan sikap pasif.<br />
Munculkannya gangguan insomnia yang banyak disebabkan oleh konflik internal yang akhirnya menimbulkan stress dapat diredakan dengan sikap penerimaan diri, tidak menentang, dan pasif total. Pada kondisi ini saraf simpatetik yang membuat tegang dapat diturunkan fungsi-fungsinya dan menaikkan saraf parasimpatetik.<br />
<br />
Tahap-tahap relaksasi dzikir<br />
1. Ambil posisi tidur telentang yang paling nyaman,<br />
2. Pejamkan mata dengan pelan tidak perlu dipaksakan sehingga tidak ada ketegangan otot sekitar mata<br />
3. Lemaskan semua otot. Mulailah dengan kaki, kemudian betis, paha dan perut. Gerakkan bahu beberapa kali sehingga tercapai kondisi yang lebih relaks<br />
4. Perhatikan pernapasan. Bernapaslah dengan lambat dan wajar, dan ucapkan dalam hati frase atau kata yang digunakan sebagai contoh anda menggunakan frase yaa Allah. Pada saat mengambil nafas sertai dengan mengucapkan kata yaa dalam hati, setelah selesai keluarkan nafas dengan mengucapkan Allah dalam hati. Sambil terus melakukan no 4, lemaskan seluruh tubuh disertai dengan sikap pasrah kepada Allah. Sikap ini mengambarkan sikap pasif yang diperlukan dalam relaksasi, dari sikap pasif akan muncul efek relaksasi ketenangan.<br />
<br />
<br />
sumber : http://psikonseling.blogspot.com/2009/10/cara-mengatasi-insomnia-susah-tidur.html</div>Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-83241361163710769962012-03-31T06:45:00.001-07:002012-07-27T20:01:59.746-07:00cara mengatasi insomnia<h2 class="post-title"> <a class="snap_noshots" href="http://psikonseling.blogspot.com/2009/10/cara-mengatasi-insomnia-susah-tidur.html"></a><span class="item-control blog-admin pid-39887019"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6437652080745218908&postID=7015062289046437791&from=pencil" title="Edit Post"><span class="quick-edit-icon"></span></a></span>.fullpost{display:inline;} Kesulitan tidur atau insomnia adalah keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh satu dari, sulit memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak. Insomnia tidak disebabkan oleh sedikitnya seseorang tidur, karena setiap orang memiliki jumlah jam tidur sendiri-sendiri. Tapi yang menjadi penekanan adalah akibat yang ditimbulkan oleh kurangnya tidur pada malam hari seperti kelelahan, kurang gairah, dan kesulitan berkonsentrasi ketika beraktivitas. Banyak cara mengatasi insomnia, salah satunya adalah dengan melakukan terapi dzikir.</h2><div class="entry"><br />
<div style="text-align: justify;">Menurut National Institute of Health (1995) Insomnia atau gangguan sulit tidur dibagi menjadi tiga yaitu insomnia sementara (intermittent) terjadi bila gejala muncul dalam beberapa malam saja. Insomnia jangka pendek (transient) bila gejala muncul secara mendadak tidak sampai berhari-hari, kemudian insmonia kronis (Chronic) gejala susah tidur yang parah dan biasanya disebabkan oleh adanya gangguan kejiwaan.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Penyebab insomnia intermitten dan transient antara lain stress, kebisingan, udara yang terlalu dingin atau terlalu panas, tidur tidak di tempat biasanya, berubahnya jadwal tidur dan efek samping dari obat-obatan. Sedangkan insomnia yang kronik disebabkan oleh beberapa faktor terutama secara fisik dan mental disorder.</div><div class="fullpost"><br />
Secara lebih rinci penyebab munculnya gangguan tidur menjadi 6 yaitu :<br />
<br />
1. Farmakologis, pemakaian obat-obatan<br />
2. Medis, misalnya sakit kepala, kesulitan bernafas<br />
3. Genetik, memiliki darah keturunan dari penderita insomnia yang parah<br />
4. Konsumsi tembakau atau alkohol<br />
5. Psikiatris, misalnya gangguan emosi, kecemasan, schizoprenia, somatoform<br />
6. Gangguan psikologis, setelah mengalami pengalaman traumatis, ditinggal orang yang dicintai dan frustrasi kesulitan mencoba untuk tidur.<br />
<br />
Penyembuhan terhadap insomnia tergantung dari penyebab yang menimbulkan insomnia. Bila penyebabnya adalah kebiasaan yang salah atau lingkungan yang kurang kondusif untuk tidur maka terapi yang dilakukan adalah merubah kebiasaan dan lingkungannya. Sedangkan untuk penyebab psikologis maka konseling dan terapi relaksasi dapat digunakan untuk mengurangi gangguan sulit tidur, terapi ini merupakan bentuk terapi psikologis yang mendasarkan pada teori-teori behavioris.<br />
<br />
Berbagai macam cara mengatasi insomnia yang sudah ada adalah relaksasi otot, relaksasi kesadaran indera, relaksasi meditasi, yoga dan relaksasi hipnosa (utami, 1993). Dari bentuk relaksasi di atas belum pernah dimunculkan kajian tentang bentuk relaksasi dengan dzikir. Bila dalam meditasi penelitian tentang meditasi transendental sudah banyak dilakukan misalnya penelitian mengenai transcendental meditation yang dikembangkan oleh maharishi mahes yogi.<br />
<br />
Relaksasi dzikir ini merupakan bentuk sikap pasif atau pasrah dengan menggunakan kata yang diulang-ulang sehingga menimbulkan respon relaksasi yaitu tenang. Respon relaksasi yang digabungkan keyakinan ini sudah dikembangkan oleh Benson (2000), dimana dengan mengulang kata yang dipilih dapat membangkitkan kondisi relaks. Menurutnya metode penggabungan ini lebih efektif bila dibandingkan dengan relaksasi yang tidak melibatkan faktor keyakinan (tentunya hal juga didukung oleh penelitian).<br />
Kata atau dzikir yang akan digunakan sebaiknya berupa kata yang memiliki makna yang dalam bagi subjek. Dalam literatur Islam banyak sekali kata yang dapat digunakan untuk dzikir misalnya Yaa Allah, ahad.. ahad.., alhamdulillah, atau menggunakan asmaul husna. Arti dizkir sendiri adalah ingat, jadi perbuatan dzikir lebih pada makna dari pada verbalisasinya. Sehingga diharapkan dalam relaksasi dzikir ini dapat membawa subjek pada alam trasendental.<br />
<br />
Setelah sikap transenden sudah terbentuk langkah selanjutnya adalah membangkitkan sikap pasif yang merupakan sikap dalam relaksasi yaitu dengan menimbulkan sikap pasrah. Pasrah dapat dideskripsikan sebagai sebuah sikap penyerahan total kepada objek trasenden yaitu Allah SWT. Dengan sikap ini apapun yang terjadi dalam diri diterima tanpa reserve, sehingga sangat efektif untuk menimbukan sikap pasif.<br />
Munculkannya gangguan insomnia yang banyak disebabkan oleh konflik internal yang akhirnya menimbulkan stress dapat diredakan dengan sikap penerimaan diri, tidak menentang, dan pasif total. Pada kondisi ini saraf simpatetik yang membuat tegang dapat diturunkan fungsi-fungsinya dan menaikkan saraf parasimpatetik.<br />
<br />
Tahap-tahap relaksasi dzikir<br />
1. Ambil posisi tidur telentang yang paling nyaman,<br />
2. Pejamkan mata dengan pelan tidak perlu dipaksakan sehingga tidak ada ketegangan otot sekitar mata<br />
3. Lemaskan semua otot. Mulailah dengan kaki, kemudian betis, paha dan perut. Gerakkan bahu beberapa kali sehingga tercapai kondisi yang lebih relaks<br />
4. Perhatikan pernapasan. Bernapaslah dengan lambat dan wajar, dan ucapkan dalam hati frase atau kata yang digunakan sebagai contoh anda menggunakan frase yaa Allah. Pada saat mengambil nafas sertai dengan mengucapkan kata yaa dalam hati, setelah selesai keluarkan nafas dengan mengucapkan Allah dalam hati. Sambil terus melakukan no 4, lemaskan seluruh tubuh disertai dengan sikap pasrah kepada Allah. Sikap ini mengambarkan sikap pasif yang diperlukan dalam relaksasi, dari sikap pasif akan muncul efek relaksasi ketenangan.</div></div></div>Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-53683521166915494762012-03-31T06:33:00.001-07:002012-03-31T06:36:28.612-07:00Legenda Telaga Bidadari<link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Cambria;
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073741899 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:150%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Telaga itu tidak seberapa lebar dan dalam, kurang lebih tiga meter panjangnya dan dua meter lebarnya dengan kedalaman dua meter. Airnya Bening dan jernih, tidak pernah kering walau kemarau panjang sekalipun. Letaknya di atas sebuah pematang, di bawah keteduhan, kelebatan, dan kerindangan pepohonan, khususnya pohon limau. Jika pohon-pohon limau itu berbunga, berkerumunlah burung-burung dan serangga mengisap madu. Di permukaan tanah itu menjalar dengan suburnya sejenis tumbuhan, gadung namanya. Gadung mempunyai umbi yang besar dan dapat dibuat menjadi kerupuk yang gurih dan enak rasanya. Akan tetapi, jika kurang mahir mengolah bisa menjadi racun bagi orang yang memakannya karena memabukkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Daerah itu dihuni seorang lelaki tampan, Awang Sukma namanya. la hidup seorang diri dan tidak mempunyai istri. Ia menjadi seorang penguasa di daerah itu. Oleh karena itu, ia bergelar data. Selain berwajah tampan, ia juga mahir meniup suling. Lagu-lagunya menyentuh perasaan siapa saja yang mendengarkannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Awang Sukma sering memanen burung jika pohon limau sedang berbunga dan burung-burung datangan mengisap madu. Ia memasang getah pohon yang sudah dimasak dengan melekatkannya di bilah-bilah bambu. Bilah-bilah bambu yang sudah diberi getah itu disebut pulut. Pulut itu dipasang di sela-sela tangkai bunga. Ketika burung hinggap, kepak sayapnya akan melekat di pulut. Semakin burung itu meronta, semakin erat sayapnya melekat. Akhirnya, burung itu menggelepar jatuh ke tanah bersama bilah-bilah pulut. Kemudian, Awang Sukma menangkap dan memasukkannya ke dalam keranjang. Biasanya, puluhan ekor burung dapat dibawanya pulang. Konon itulah sebabnya di kalangan penduduk, Awang Sukma dijuluki Datu Suling dan Datu Pulut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Akan tetapi, pada suatu hari suasana di daerah itu amat sepi. Tidak ada burung dan tidak ada seekor pun serangga berminat mendekati bunga-bunga Iimau yang sedang merekah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">“Heran,” ujar Awang Sukma, “sepertinya bunga limau itu beracun sehingga burung-burung tidak mau lagi menghampirinya.” Awang Sukma tidak putus asa. Sambil berbaring di rindangnya pohon-pohon limau, ia melantunkan lagu-lagu indah melalui tiupan sulingnya. Selalu demikian yang ia lakukan sambil menjaga pulutnya mengena. Sebenarnya dengan meniup suling itu, ia ingin menghibur diri. Karena dengan lantunan irama suling, kerinduannya kepada mereka yang ia tinggalkan agak terobati. Konon, Awang Sukma adalah seorang pendatang dari negeri jauh.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Awang Sukma terpana oleh irama sulingnya. Tiupan angin lembut yang membelai rambutnya membuat ia terkantuk-kantuk. Akhirnya, gema suling menghilang dan suling itu tergeletak di sisinya. Ia tertidur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Entah berapa lama ia terbuai mimpi, tiba-tiba ia terbangun karena dikejutkan suara hiruk pikuk sayap-sayap yang mengepak. Ia tidak percaya pada penglihatannya. Matanya diusap-usap.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Ternyata, ada tujuh putri muda cantik turun dari angkasa. Mereka terbang menuju telaga. Tidak lama kemudian, terdengar suara ramai dan gelak tawa mereka bersembur-semburan air.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">“Aku ingin melihat mereka dari dekat,” gumam Awang Sukma sambil mencari tempat untuk mengintip yang tidak mudah diketahui orang yang sedang diintip.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Dari tempat persembunyian itu, Awang Sukma dapat menatap lebih jelas. Ketujuh putri itu sama sekali tidak mengira jika sepasang mata lelaki tampan dengan tajamnya menikmati tubuh mereka. Mata Awang Sukma singgah pada pakaian mereka yang bertebaran di tepi telaga. Pakaian itu sekaligus sebagai alat untuk menerbangkan mereka saat turun ke telaga maupun kembali ke kediaman mereka di kayangan. Tentulah mereka bidadari yang turun ke mayapada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Puas bersembur-semburan di air telaga yang jernih itu, mereka bermain-main di tepi telaga. Konon, permainan mereka disebut surui dayang. Mereka asyik bermain sehingga tidak tahu Awang Sukma mengambil dan menyembunyikan pakaian salah seorang putri. Kemudian, pakaian itu dimasukkannya ke dalam sebuah bumbung (tabung dari buluh bekas memasak lemang). Bumbung itu disembunyikannya dalam kindai (lumbung tempat menyimpan padi).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Ketika ketujuh putri ingin mengenakan pakaian kembali, ternyata salah seorang di antara mereka tidak menemukan pakaiannya. Perbuatan Awang Sukma itu membuat mereka panik. Putri yang hilang pakaiannya adalah putri bungsu, kebetulan paling cantik. Akibatnya, putri bungsu tidak dapat terbang kembali ke kayangan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Kebingungan, ketakutan, dan rasa kesal membuat putri bungsu tidak berdaya. Saat itu, Awang Sukma keluar dari tempat persembunyiannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">“Tuan Putri jangan takut dan sedih,” bujuk Awang Sukma, “tinggallah sementara bersama hamba.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Tidak ada alasan bagi putri bungsu untuk menolak. Putri bungsu pun tinggal bersama Awang Sukma.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Awang Sukma merasa bahwa putri bungsu itu jodohnya sehingga ia meminangnya. Putri bungsu pun bersedia menjadi istrinya. Mereka menjadi pasangan yang amat serasi, antara ketampanan dan kecantikan, kebijaksanaan dan kelemahlembutan, dalam ikatan cinta kasih. Buah cinta kasih mereka adalah seorang putri yang diberi nama Kumalasari. Wajah dan kulitnya mewarisi kecantikan ibunya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Rupanya memang sudah adat dunia, tidak ada yang kekal dan abadi di muka bumi ini. Apa yang disembunyikan Awang Sukma selama ini akhirnya tercium baunya.<br />
Sore itu, Awang Sukma tidur lelap sekali. Ia merasa amat lelah sehabis bekerja. Istrinya duduk di samping buaian putrinya yang juga tertidur lelap. Pada saat itu, seekor ayam hitam naik ke atas lumbung. Dia mengais dan mencotok padi di permukaan lumbung sambil berkotek dengan ribut. Padi pun berhamburan ke lantai.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Putri bungsu memburunya. Tidak sengaja matanya menatap sebuah bumbung di bekas kaisan ayam hitam tadi. Putri bungsu mengambil bumbung itu karena ingin tahu isinya. Betapa kaget hatinya setelah melihat isi bumbung itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">“Ternyata, suamiku yang menyembunyikan pakaianku sehingga aku tidak bisa pulang bersama kakak-kakakku,” katanya sambil mendekap pakaian itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Perasaan putri bungsu berkecamuk sehingga dadanya turun naik. Ia merasa gemas, kesal, tertipu, marah, dan sedih. Aneka rasa itu berbaur dengan rasa cinta kepada suaminya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">“Aku harus kembali,” katanya dalam hati.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Kemudian, putri bungsu mengenakan pakaian itu. Setelah itu, ia menggendong putrinya yang belum setahun usianya. Ia memeluk dan mencium putrinya sepuas-puasnya sambil menangis. Kumalasari pun menangis. Tangis ibu dan anak itu membuat Awang Sukma terjaga.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Awang Sukma terpana ketika menatap pakaian yang dikenakan istrinya. Bumbung tempat menyembunyikan pakaian itu tergeletak di atas kindai. Sadarlah ia bahwa saat perpisahan tidak mungkin ditunda lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">“Adinda harus kembali,” kata istrinya. “Kanda, peliharalah putri kita, Kumalasari. Jika ia merindukan ibunya, Kanda ambillah tujuh biji kemiri, masukkan ke dalam bakul. Lantas, bakul itu Kanda goncang-goncangkan. Lantunkanlah sebuah lagu denganngan suling Kanda. Adinda akan datang menjumpainya.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Putri bungsu pun terbang dan menghilang di angkasa meninggalkan suami dan putri tercintanya. Pesan istrinya itu dilaksanakannya. Bagaimana pun kerinduan kepada istrinya terpaksa dipendam karena mereka tidak mungkin bersatu seperti sedia kala. Cinta kasihnya ditumpahkannya kepada Kumalasari, putrinya.<br />
Konon, Awang Sukma bersumpah dan melarang keturunannya untuk memelihara ayam hitam yang dianggap membawa petaka bagi dirinya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Telaga yang dimaksud dalam legenda di atas kemudian diberi nama Telaga Bidadari, terletak di desa Pematang Gadung. Desa itu termasuk wilayah Kecamatan Sungai Raya, delapan kilometer dari kota Kandangan, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan Propinsi Kalimantan Selatan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">Sampai sekarang, Telaga Bidadari banyak dikunjungi orang. Selain itu, tidak ada penduduk yang memelihara ayam hitam, konon sesuai sumpah Awang Sukma yang bergelar Datu Pulut dan Datu Suling.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Cambria;
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073741899 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:150%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;">sumber : http://dongeng.org/cerita-rakyat/nusantara/legenda-telaga-bidadari.html<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac>Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-55027067965727638602011-11-26T08:01:00.000-08:002012-07-27T19:42:13.079-07:00Sejarah Tugu Digulis Bundaran Untan<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEBzL-BiRGL_AJtniBxE3zSVoLtD8eo3uiv1M_e_J4Fah7ZLGJC4dAB9rgCPwW7iyvusiqBpvE3WKm2dnceBbIQ6Lj9GQFIferjqoYJeLG-g9Imdijb9hm6lWFlwpuONhAwytMlX2CMjI/s1600/Tugu+Degulis+Untan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEBzL-BiRGL_AJtniBxE3zSVoLtD8eo3uiv1M_e_J4Fah7ZLGJC4dAB9rgCPwW7iyvusiqBpvE3WKm2dnceBbIQ6Lj9GQFIferjqoYJeLG-g9Imdijb9hm6lWFlwpuONhAwytMlX2CMjI/s320/Tugu+Degulis+Untan.jpg" width="320" /></a></div>
<link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:"Bodoni MT";
panose-1:2 7 6 3 8 6 6 2 2 3;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:150%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;">PENELUSURAN jejak sepuluh pejuang Kalimantan Barat dalam mengobarkan semangat anti kolonial Belanda tidaklah mudah. Butuh kecermatan serta ketelitian untuk menggali informasi. Beruntung Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BKSNT) Pontianak memiliki catatan yang cukup lengkap yang mengisahkan semangat heroik dari kesepuluh pejuang Kalimantan Barat tersebut.</span></div>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"> Seperti di ungkapkan kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional, Lisyawati Nurcahyani, pergerakan pemuda di Kalimantan Barat ini dimulai dari terbentuknya Sarikat Islam (SI) di Ngabang pada tahun 1914. Pada masanya, organisasi berbasis keagamaan ini berhasil menuai simpati dari masyarakat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"> Saat sedang jaya-jayanya, tiba-tiba saja pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah untuk membekukan seluruh kegiatan SI. Kebijakan ini diambil sebagai tindak lanjut dari maraknya pemberontakan anggota SI di Jawa Barat dan Sumatera. “Karana ruang geraknya terbatasi, sepulangnya dari Batavia, Gusti Sulung Lelanang langsung membentuk Partai Sarikat Islam (PSI) pada tahun 1923,” ujarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"> Kehadiran PSI di tanah Borneo ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak dari pengurus SI yang tertarik untuk meleburkan diri ke PSI. Beberapa tokoh SI tersebut adalah Muhammad Hambal, Achmad Marzuki, Muhammad Noor, Muhammad Sood, Gusti Situt Mahmud, Gusti Hamzah, H Rais bin H Abdurrahman, Jeranding Abdurrahman, dan Gusti Johan Idrus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"> Bersama Gusti Sulung Lelanang, kesembilan tokoh SI Kalimantan Barat itu berjuang mengobarkan semangat kemerdekaan. Alhasil, dalam waktu yang tidak terlalu lama, jumlah pendukung setia PSI di Kalimantan Barat bertambah banyak. Sayang, semangat mereka yang menggelora itu ternyata tidak didukung oleh visi dan misi PSI yang kala itu berhaluan kiri. “Khawatir akan terjadinya pemberontakan, penguasa tanah Borneo lantas menginformasikan sepak terjang PSI ke Gubernur Jenderal Belanda, di Batavia,” papar Lisyawati.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"> Atas saran serta masukan yang diterima, akhirnya Gubernur Jenderal Belanda, di Batavia memerintahkan pemerintah Hindia Belanda yang ada di tanah Borneo untuk membubarkan PSI. Tidak hanya itu, dengan kuasa yang dimiliki, pemerintah Hindia Belanda kemudian mengasingkan sepuluh tokoh pergerakan Kalimantan Barat tersebut ke ‘Tanah Merah’ di Boven Digoel, Irian Barat atau Papua saat ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"> Pada masa penjajahan Belanda, Boven Digul dahulunya dikenal sebagai tempat pembuangan pejuang kemerdekaan. Boven Digul terbagi atas beberapa bagian, yakni Digul Atas, Tanah Merah, Gunung Arang (tempat penyimpanan batu bara), zone militer yang juga menjadi tempat petugas pemerintah), dan Tanah Tinggi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"> Digul Atas, terletak di tepi Sungai Digul Hilir, Tanah Papua bagian selatan. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 4, disebutkan Boven Digoel dipersiapkan dengan tergesa-gesa oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menampung tawanan ‘Pemberontakan November 1926.’ Boven Digul kemudian digunakan pula sebagai tempat pembuangan pemimpin-pemimpin pergerakan nasional. Jumlah tawanannya tercatat 1.308 orang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"> Beberapa tokoh pergerakan nasional yang pernah dibuang ke sana antara lain Sayuti Melik (1927-1938), Mohammad Hatta (1935-1936), Muchtar Lutffi, Ilyas Yacub (tokoh Permi dan PSII Minangkabau). Luas Boven Digul sekitar 10 ribu hektar. Daerah itu berawa-rawa, berhutan lebat, dan sama sekali terasing. Hubungan ke daerah lain sulit, kecuali melalui laut. Berbagai suku Irian (Papua) yang masih primitif berdiam di sepanjang tepian sungai. Karena belum tersedia sarana kesehatan, penyakit menular sering berjangkit. “Di sana, kesepuluh tokoh perjuangan Kalimantan Barat bertemu dengan sejumlah tokoh perjuangan dari daerah lain. Dari mereka, akhirnya para tokoh perjuangan Kalimantan Barat menyadari bahwa PSI memang tidak sejalan dengan arah perjuangan bangsa,” paparnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"> Untuk mengenang perjuangan kesepuluh pejuang Kalimantan Barat yang diasingkan di Boven Digul, pemerintah Kalimantan Barat membuat monumen perjuangan. Bangunan berbentuk bambu runcing itu terletak persis di tengah Jalan A Yani Pontianak. Kebanyakan orang mengenalnya dengan sebutan Bundaran Untan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:"Bodoni MT";
panose-1:2 7 6 3 8 6 6 2 2 3;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:150%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;">http://infopontianak.org/sejarah-tugu-digulis-bundaran-untan</span></div>
<br />
<m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Bodoni MT', serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div>Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-40378240078972577272011-11-10T06:22:00.000-08:002012-07-27T19:43:44.557-07:00SEJARAH PERISTIWA MANDOR<link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:"Lucida Sans Unicode";
panose-1:2 11 6 2 3 5 4 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-2147480833 14699 0 0 191 0;}
@font-face
{font-family:"Footlight MT Light";
panose-1:2 4 6 2 6 3 10 2 3 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:150%;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal">
<b><span style="color: red; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 24pt; line-height: 150%;">SEJARAH PERISTIWA MANDOR<br />
bukti kesadisan tentara Jepang</span></b><br />
<b><span style="color: red; font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 24pt; line-height: 150%;"> </span></b><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:"Lucida Sans Unicode";
panose-1:2 11 6 2 3 5 4 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-2147480833 14699 0 0 191 0;}
@font-face
{font-family:"Footlight MT Light";
panose-1:2 4 6 2 6 3 10 2 3 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:150%;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 20pt; line-height: 150%;">Peristiwa Mandor </span></b><b><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 20pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> Peristiwa Mandor adalah peristiwa pembantaian massal yang menurut catatan sejarah terjadi pada tanggal 28 Juni 1944. Peristiwa Mandor ini sendiri sering dikenang dengan istilah Tragedi Mandor Berdarah yaitu telah terjadi pembantaian massal tanpa batas etnis dan ras oleh tentara Jepang dengan samurai.<br />
Peristiwa ini terjadi di daerah Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 20pt; line-height: 150%;">Awal Terjadi Peristiwa</span></b><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> Peristiwa mandor adalah sebuah peristiwa masa kelam yang pernah terjadi di kalimantan barat, peristiwa ini terjadi pada tahun 1943-1944 di daerah Mandor kabupaten landak Tak sedikit kaum cerdik pandai, cendikiawan, para raja, sultan, tokoh masyarakat maupun pejuang lainnya gugur sebagai kesuma bangsa atas kebiadaban Jepang kala itu. Menurut sejarah hampir terdapat 21.037 jumlah pembantaian yang di bunuh oleh Jepang, namun jepang menolaknya dan menganggap hanya 1.000 korban saja.<br />
<br />
Zaman pendudukan Jepang lebih menyeramkan daripada masa pendudukan Belanda. Peristiwa mandor terjadi akibat ketidaksukaan penjajah Jepang terhadap para pemberontak. Karena ketika itu Jepang ingin menguasai seluruh kekayaan yang ada di Bumi Kalimantan Barat. Sebelum terjadi peristiwa mandor terjadilah peristiwa cap kapak dimana kala itu pemerintah Jepang mendobrak pintu - pintu rumah rakyat (Tionghoa, Melayu, Maupun Dayak) mereka tidak ingin terjadi pemberontak-pemberontak terdapat di kalimantan barat. Meskipun demikian ternyata menurut sejarah yang dibantai bukan hanya kaum cendekiawan maupun feodal namun juga rakyat-rakyat jelata yang tidak tahu apa-apa. Tidak diketahui apakah karena tentara Jepang memang bodoh atau apa, kala itu pisau dilarang oleh penjajah Jepang.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Jepang memang telah menyusun rencana genosida untuk memberangus semangat perlawanan rakyat Kalbar kala itu. Sebuah harian Jepang Borneo Shinbun, koran yang terbit pada masa itu mengungkap rencana tentara negeri samurai itu untuk membungkam kelompok pembangkang kebijakan politik perang Jepang. Tanggal 28 Juni diyakini sebagai hari pengeksekusian ribuan tokoh-tokoh penting masyarakat pada masa itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 20pt; line-height: 150%;">Kronologi Peristiwa</span></b><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Masuknya tentara pendudukan Jepang bulan Juni tahun 1942 di Kalbar, ditandai dengan tindak kekerasan perampasan, perampokan, pemerkosaan dan penindasan rakyat. Hingga akhirnya seluruh suku, pemuka masyarakat, raja dan panembahan di Kalbar berkumpul dan bermusyawarah bagaimana menangani tentara pendudukan Jepang yang bertindak semena-mena.<br />
<br />
Namun, musyawarah tersebut tercium oleh Jepang karena ada mata-mata Jepang yang juga orang Indonesia ikut dalam musyawarah itu. Jepang tambah curiga ketika datang dua orang utusan dari Banjarmasin yakni dr Soesilo dan Malay Wei, dimana secara diam-diam dua tokoh tersebut menyampaikan berita bahwa akan ada gerakan pemberontakan terhadap tentara pendudukan Jepang sekitar bulan Januari 1944.<br />
<br />
Sialnya, rencana pemberontakan tersebut diketahui oleh tentara pendudukan Jepang sehingga mulailah terjadi penangkapan. Pembunuhan besar-besaran terjadi pada tanggal 20 Rokoegatsu 2604 atau tanggal 28 Juni 1944.<br />
<br />
Di suatu siang kendaraan truk tertutup kain terpal berhenti di depan Istana Raja Mempawah. Serdadu bersepatu selutut dan topi yang berjumbai ke belakang serta pinggang yang digelayuti "samurai" turun terburu-buru menuju Istana.<br />
<br />
Dengan alasan mengajak berunding, serdadu "Dai Nippon" itupun menciduk Raja Mempawah. Kemudian menangkap pula Panangian Harahap dan Gusti Djafar, teman baik sang Raja. Mereka bertiga dengan tangan terikat diberi sungkup kepala terbuat dari bakul pandan, lalu digiring ke atas truk yang sudah menunggu dari tadi. Serdadu yang lain dengan cekatan menempeli istana dan rumah kedua sahabat raja dengan plakat bertuliskan huruf kanji. Bunyinya "Warui Hito" yang artinga orang jahat.<br />
Ternyata saat itu tak cuma di rumah itu saja yang ditempeli. Banyak sekali rumah-rumah di wilayah Kalbar yang di atas pintunya tertempel "Warui Hito". Kalau sudah begitu, penghuninya tak akan kedatangan tamu lagi, karena sudah dicap jahat.<br />
<br />
Masyarakat umum pun tak berani bertandang ke situ. Sebab mereka tahu betul, jika berani mendekat apalagi bertamu, berarti tak lama lagi rumahnya bakal ditempeli dan dirinya disungkupi untuk dinaikkan ke atas truk pula.<br />
<br />
Sehingga terjadilah apa yang dikenal dengan "Oto Sungkup". Mereka ditangkap dengan disungkup bakul, dibawa ke tempat pembantaian yang sekarang dinamakan Makam Juang Mandor.<br />
<br />
Setibanya di Mandor, mereka yang ditangkap diturunkan dari truk dan disuruh menggali sendiri lubang tempat mereka bakal dikuburkan. Setelah lubang tersedia barulah Tentara Jepang dengan tanpa perikemanusiaan menyiksa dan memancung satu per satu leher korban dengan pedang samurainya. Sehingga terjadilah peristiwa yang dikenal dengan "Mandor Bersimbah Darah". Sungguh mengenaskan, badan yang terkubur terpisah dari kepala.<br />
<br />
Pembantaian sadis seperti itu terus berlanjut hingga tahun 1945, tentara pendudukan Jepang tak kenal kompromi terus menangkap dan membunuh rakyat Kalbar yang dianggap pembangkang dengan dalih ingin mendirikan negara Borneo Barat dari penjajahan.<br />
<br />
Saksi mata TNR Simorangkir yang pada saat itu pegawai kantor pendaftaran tanah di kota Mempawah Kabupaten Pontianak mengisahkan pengalamannya.<br />
<br />
Waktu itu tahun menunjukkan pada angka 1945, meski kalah populer dengan tahun "Teno Heika" Jepang 2605. Rupanya angka 45 menjadi pedoman pengisian tawanan ke dalam truk sungkup. Jumlah 45 orang agaknya dijadikan target korban yang ternyata dibawa ke daerah Mandor.<br />
<br />
Suatu saat cerita Simorangkir, melihat ada dua truk yang berhenti di depan penjara Mempawah. Sebuah truk diantaranya sudah tertutup rapat dengan terpal. Dua serdadu Jepang dengan samurai melintang di badan bersiaga duduk di kursi rotan yang diletakkan di atas terpal yang menutupi tumpukan manusia.<br />
<br />
Sementara truk yang satu masih belum tertutup rapat, mungkin belum memenuhi target 45. Tanpa diduga, seorang serdadu Jepang memanggil Simorangkir dan Djafar yang kebetulan berada tak jauh dari penjara untuk segera naik ke atas truk. Mereka berdua tak tahu kalau isi truk tadi adalah calon-calon mayat.<br />
<br />
Namun tak disangka, keajaiban tiba-tiba muncul. Seorang serdadu Jepang lainnya melihat Simorangkir dan Djafar naik ke truk bukan dari dalam penjara, memerintahkannya supaya turun lagi dan segera pulang. Sebagai gantinya, serdadu itu memanggil dua anggota polisi yang sedang berjaga-jaga di mulut jalan raya untuk naik ke truk. Agaknya kedua polisi yang juga putra bangsa itu tak tahu dirinya dijadikan alat pemenuh target 45 "Warui Hito", truk itu pun segera ditutup terpal rapat-rapat dan berjalan beriringan.<br />
<br />
Konon, ada saja tahanan yang dapat meloncat dari dalam truk guna menyelamatkan diri. Namun serdadu yang berjaga di truk tak berusaha mengejarnya. Tapi dengan santai meski bertampang garang, dia menjemput korban penggantinya, rakyat yang ditemui di sepanjang perjalanan menuju Mandor. Asal di dalam truk tetap berisi 45 orang.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Menurut para ahli-ahli sejarah, yang bertanggung jawab atas aksi pembantaian masal ini adalah </span><b><i><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 22pt; line-height: 150%;">Syuutizitiyo Minseibu.</span></i></b><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 22pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Secara garis besar, korban - korban pembantaian Jepang saat itu yang juga termasuk beberapa tokoh penting di Kalimantan Barat adalah :<br />
1. Sultan - Sultan Pontinak<br />
2. Pnembahan Sanggau Ade Muhammad Ari<br />
3. Pangeran Adipati<br />
4. Pangeran Agung<br />
5. JE. Patiasina<br />
6. Panembahan Ketapang Gusti Sauna<br />
7. Panembahan Sintang Raden Abdullah Daru Perdana<br />
8. Panembahan Ngabang Gusti Abdul Hamid<br />
9. Tokoh Tionghoa : Tjhai Pin Bin, Tjong Tjok Men dan Thai Sung Hian.<br />
10. dan tentunya rakyat-rakyat sipil yang tidak berdosa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 20pt;">Alasan Jepang Melakukan Pembantaian</span></b><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 20pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sebenarnya pembantaian yang dilakukan Jepang di Kalimantan Barat tersebut memang mempunyai suatu maksud. Kalimantan Barat sendiri mempunyai lokasi yang strategis dan hanya mempunyai penduduk sekitar satu setengah juta jiwa. Selain itu Kalimantan Barat sendiri mempunyai wilayah yang sangat luas yaitu satu setengah kali luas pulau Jawa ditambah Madura dan Bali. Kalimantan sendiri pada waktu itu akan dijadikan seperti Manchuria dan Korea kedua.<br />
<br />
Pada waktu itu di Kalimantan Barat, semua orang yang berumur dua belas tahun ke atas semuanya akan dibunuh habis. Generasi sisanya sampai kanak-kanak akan dididik dengan ala Jepang ditambah dengan orang-orang jepang yang akan didatangkan nantinya sebagai transmigrasi. Maka jadilah Kalimantan barat lima puluh tahun mendatang sebagai “ Jepang beneran” dan itu merupakan rencana militer Jepang. Itulah sebabnya mengapa banyak kaum intelektual yang dibunuh pada saat pembantaian di kota Mandor tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sumber :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8iLt9YthkYeafRHu2RitM7Ac1Xgp4SE_CK4eISryhIMs4N4YxbcAw2HEtx09wNV1-5Qruz_2Minq8jqiA0tE0LoBrCGnUBumLKq0SZRRHJwb836RI3b-9Q8afd4bWNFMOGFxO3wYuNgQ/s1600/mandor.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8iLt9YthkYeafRHu2RitM7Ac1Xgp4SE_CK4eISryhIMs4N4YxbcAw2HEtx09wNV1-5Qruz_2Minq8jqiA0tE0LoBrCGnUBumLKq0SZRRHJwb836RI3b-9Q8afd4bWNFMOGFxO3wYuNgQ/s1600/mandor.JPG" /></a></div>
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8483919<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: 'Footlight MT Light', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span>Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-12888260796572156742011-11-08T05:30:00.000-08:002011-11-08T05:30:13.179-08:007 Tempat Menakjubkan di Indonesia<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Indonesia memang kaya dengan pesona alam. Kita patut bersyukur punya negara yang kaya akan budaya, pulau, hasil bumi, tempat- tempat keren, dan masih banyak lagi.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Indonesia juga punya tempat- tempat ang menakjubkan yang jadi tempat wisata mancanegara.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Di bawah ini saya paparkan 7 tempat menakjubkan di Bumi Pertiwi tercinta kita ini.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><b>1. Borobudur</b></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476895227636270962" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjtu7j1lLiDIk4WX4HiX_a3HbBSB4n9gO9OABZ5mLrr6r9vSMalY_KQ-GYDS0H1Kfba56pD_XUvtLISuYPP7GPyVeTvDzffo_f2DKy3c75jk2wsDzpGG3y_wulDbd6Hp1ge_xj2MYTKGo/s320/1.jpg" style="cursor: pointer; height: 202px; width: 320px;" /></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Candi Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia. Candi ini dibangun ketika Samaratungga - raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Candi ini dianggap merupakan salah satu tujuh keajaiban dunia. Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur sangat besar dan terdiri dari blok batu-batu besar dengan arsitektur yang sangat megah. Karena itu candi Borobudur saya tempatkan pada barisan pertama karena tingkat kesulitan pembuatannya.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><b>2. Pulau Komodo</b></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476896371623131506" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioIpbdG54fFvpqTskIy2FPPSz88044GBfqWozUNFZtPeGQxwziYtvumnMDmE6xUmmoZtsj5m1ZWT5mR5xa8ThDSvTUkZcLlLacxia7Z7L8TDw__GI_TkbLFtv67KB_V_X4-oZESH8WH0E/s320/2.jpg" style="cursor: pointer; height: 214px; width: 320px;" /></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal terbesar di dunia, yaitu biawak Komodo (Varanus komodoensis). Komodo dipercaya sebagai sisa binatang purba Dinosaurus yang masih hidup. panjang komodo dapat mencapai 3 meter dengan berat bisa mencapai 140 kg. Pada peariran di pulau Komodo juga terdapat perairan yang termasuk keajaiban dunia bawah air. Dasar laut perairan Komodo adalah yang terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya daratan-daratan kering yang berbukit karang. Sangat pantas pulau Komodo dimasukan dalam daftar keajaiban di Indonesia.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><b>3. Danau tiga warna Kelimutu</b></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476896903957262530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9offpPUl2wNLIyGYqEje_4KTj79m1p4ZBqVF5MaKv2uH5yLjOdMSyTngGUS18sqHc8lR1TSs2YwWWzrdEX_6ZvkerywA33BBFFo2pJllSWhjMPjaQNRbGAS8Wi3brGWq2h4NFBOX6k48/s320/3.jpg" style="cursor: pointer; height: 240px; width: 320px;" /></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Danau ini oleh dunia disebut sebagai salah satu dari sembilan keajaiban dunia. Danau tiga warna terletak di Gunung Kelimutu, Flores,NTT. Di sana ada tiga danau yang berdekatan namun dengan warna-warna yang berbeda. Danau kawah tersebut adalah Tiwu Ata Polo (danau merah), Tiwu Nua Muri Kooh Fai (danau hijau) dan Tiwu Ata Mbupu (danau biru). Danau Kelimutu merupakan satu-satunya danau di dunia yang airnya dapat berubah setiap saat, dari merah menjadi hijau tua dan kemudian merah hati, hijau tua menjadi hijau muda, coklat kehitaman menjadi biru langit. Fenomena alam ini merupakan keajaiban.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><b>4. Puncak Jayawijaya dan Carstenz</b><br />
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476897767025540034" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpgjUvFoehoAW2yTuNfO7vDHFZZjZV0Onfgo1bKNd8WlXAFgRPqXBtZWt02GJQPJpzj4pUm4DYKsSzOkMZpYQS0DyXgDQ-g8T_pIuCLXSpaWRb9Hkrj-RN4KYMCqZDLYE01NP-FnkleWA/s320/4.jpg" style="cursor: pointer; height: 240px; width: 320px;" /></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Puncak yang juga terdaftar sebagai salah satu dari tujuh puncak benua (Seven Summit) yang sangat fenomenal dan menjadi incaran pendaki gunung di berbagai belahan dunia. Puncak Jayawijaya terletak di Taman Nasional Laurentz, Papua. Puncak ini diselimuti oleh salju abadi. Salju abadi di Puncak Jayawijaya merupakan satu dari tiga padang salju di daerah tropis yang terdapat di dunia.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Di negeri kita yang dilalui garis khatulistiwa ini, menyaksikan adanya salju di Indonesia tentunya sesuatu yang mustahil untuk bisa dimengerti. Carstenz Pyramid (4884 mdpl) adalah salah satu puncak yang bersalju tersebut. Puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik ini terletak di rangkaian Pegunungan Sudirman. Puncak ini terkenal tidak hanya karena tingginya, tetapi juga karena terdapat lapisan salju di puncaknya.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><b>5. Krakatau</b></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476898060325144850" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj278RQrXY7E0gE1vC9f3ZGjKT9diP8k5SToNs3KASVR4CUluQQ8YIxz0YX6K0cY7ZQWkLzvKuIl2GuX_RtBAQw0KpAY7uyk9c2BcU4r8GxOAk6AQnPR9ncrkcJgwCHUDYnmj0b8ZliP3A/s320/5.jpg" style="cursor: pointer; height: 214px; width: 320px;" /></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Gunung Krakatau yang letusannya pernah mengguncangkan bumi. Gunung berapi ini pernah meletus pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan juga menimbulkan tsunami yang menewaskan sekitar 36.000 jiwa.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Suara letusan gunung Krakatau sampai terdengar di Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika. Gunung Krakatau berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Bahkan debunya dikatakan sampai ke luar angkasa. Walaupun Krakatau sudah tidak berbahaya seperti dulu lagi (mudah-mudahan) tapi sejarahnya merupakan salah satu keajaiban alam tersendiri.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><b>6. Danau Toba</b></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476898406295992642" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-mYQoa79lIN6i5PqBhNy2DmJpSgGv4WnzVDJk6qKOqOkmIhB5lENzBtbIvneDAeE0JRaHyrW-PN1Ye_qulWUL1EHyBwgiTKmtFumNdORPZy0silTReRu7x5gNktaZP12oxsRj4op-f38/s320/6.jpg" style="cursor: pointer; height: 240px; width: 320px;" /></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;">Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Danau Toba dulunya adalah sebuah gunung berapi. Danau ini berada di bekas kawah supervolcano terbesar di dunia. Gunung Toba diperkirakan meletus pada 73 ribu tahun lalu. Letusan ini tercatat sebagai letusan Gunung api terbesar yang mempengaruhi iklim di seluruh dunia.</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><b>7. Tanah Toraja</b></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: 100%;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476898864402544066" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibe7ops9Es2jm2_TSGuKJKRoazn9mkUBWiBoov-VZU8ia6Lq5686ClNrvUyQojEppZBgdMAqruYrFO-PvCJMwJ1El_GcET7E9UqDRhLYgmsPy3Gtvfdimp20oVh6S5CFzFFQfViyn-irc/s320/7.jpg" style="cursor: pointer; height: 240px; width: 320px;" /></span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Toraja terletak Sulawesi Selatan. Tanah Toraja sangatlah unik, terutama dalam hal penguburan mayat. Mayat-mayat tidak dikubur, tetapi diletakkan di dalam gua-gua di bukit batu. Mayat-mayat ini ditemani oleh patung-patung yang menggambarkan orang yang meninggal tersebut. Di sini terdapat kuburan di bukit batu. Salah satu bentuk kuburan adalah kuburan batu yang dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu. Menurut kepercayaan animisme Aluk To Dolo di kalangan orang Tana Toraja, makin tinggi tempat ditaruhnya mayat tersebut makin cepat rohnya bertemu dengan Tuhan atau surga.</span></span></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> sumber : </span></span></span><br />
http://www.detikunik.com/2011/10/7-tempat-menakjubkan-di-indonesia.htmlAyu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-42601914989909189062011-10-25T07:48:00.001-07:002011-10-25T07:48:51.663-07:00Terowongan Terunik di Dunia<div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><strong style="font-family: arial;">1. Terowongan Laerdal</strong></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><strong style="font-family: arial;"> Lokasi: Sogn og Fjordane, Norwegia</strong></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span class="noBottomLine" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfuBi0SIa-FRTnY73JJIG9HOASmbVWE_oERSYbsJvt2AUyFRvpGTJgr35WTLO3W-uzJXzmWG3emQmZrksAzmox7HjnTN0khFrTDcwL8f-0bHfyzXuSRA5sZo6zJvIv9ccIrA0ZHkvOAnNp/s400/1.jpg" style="height: 288px; width: 383px;" /></span><span style="font-family: arial;"> </span></span> </div><div style="font-family: arial; text-align: left;"><span style="font-size: 100%;">Latar Belakang: Sekitar 5.000 ledakan berbeda dilakukan selama fase konstruksi Terowongan Laerdal, yang <a href="" name="more"></a> membentang di bawah pegunungan Norwegia dan fjord sepanjang 15 mil, dan ini merupakan terowongan yang dibangun dengan waktu terlama di dunia.</span></div><div style="font-family: arial; text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><br />
Mengapa Unik : Berkendara melalui terowongan selama 20 menit bisa sangat monoton, sehingga tim psikolog dan insinyur terfokus pada bagaimana mempertahankan konsentrasi pengemudi. “Reaksi psikologis seseorang di dalam terowongan sangat penting … hal itu membuat perbedaan antara orang-orang menerima fasilitas atau hanya sekadar menghindari hal itu,” kata Youssef Hashash, profesor Teknik Sipil dan Lingkungan di University of Illinois, yang telah bekerja 10 proyek terowongan yang berbeda. “Mengingat panjangnya terowongan ini, Anda memerlukan lingkungan yang dirancang dengan hati-hati dan sistem pencahayaan yang baik.” Beberapa solusi yang digunakan dalam terowongan Laerdal termasuk lampu biru terang dan tikungan tikungan halus yang terus membuat driver konsentrasi. Paling penting adalah kenyataan bahwa terowongan ini dibagi menjadi beberapa bagian yang berbeda, bisa mengistirahatkan pengemudi dan menciptakan kesan bahwa penumpang bepergian melalui beberapa terowongan yang lebih kecil.<br />
<span id="more-527"></span><br />
<strong>2.</strong> <strong>Terowongan Channel<br />
Location : Coquelles, Perancis</strong><span class="noBottomLine"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCZxke1Ak0WdXzh3VYEXk_V8fTTEp3uCUiae2waMPDvEoD-neR6TgnhsaKH7kyVdNcLv7IlfmBgcnXwrmi_caKHUXbAO18X5mAfwITJ47__UzaMeuRwVAvWLg8x4eft96S_5sXk8Ih5Aae/s400/2.jpg" /></span></span> </div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Latar Belakang: Umumnya dikenal sebagai Chunnel, truktur raksasa ini menghubungkan Inggris dan Perancis. Selesai pada tahun 1994, terowongan 31-mil ini menghabiskan biaya melebihi $ 20 miliar.</span></span></div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Mengapa Unik : Menghubungkan Perancis dan Inggris melalui Selat Inggris adalah sebuah ide yang telah dicetuskan ratusan tahun yang lalu. “Ada usaha-usaha sebelumnya untuk membangun terowongan di sini, tapi mereka berhenti karena berbagai alasan, baik teknis dan politik,” kata Hashash. setelah diketemukan teknologi modern, dan menimbang manfaat jika kedua negara dapat dihubungkan, maka dimulailah mega proyek ini. Karena panjangnya, desainer membangun terowongan lain yang lebih kecil untuk jalan melarikan diri jika terjadi kebakaran atau kecelakaan di dalam terowongan.</span></span></div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="font-family: arial; text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><strong>3. Terowongan Zion-Mount Carmel<br />
Lokasi : Zion Canyon, Utah</strong><br />
<span class="noBottomLine"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR7E7YbDiQwdJ8GJILSeto_wQzDlAXFXlrTVbhC2dWYEeaWbb0PR_Mn81FpH7U1j-ZSXz5PyC8BVC7zxnf1CYUQUYTR6knSKxVHRL6of-FJI0TO-TsWBi-1uPlpjfHSP8f8Godg0U02A5U/s400/3.jpg" /></span></span> </div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Latar Belakang: Pengemudi akan menemukan struktur ini di antara Gunung Sion di Taman Nasional Utah dan Bryce Canyon National Park.</span></span></div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Mengapa Unik: Serangkaian jendela berukir menghiasi sisi terowongan sebagai sarana pengemudi menikmati pemandangan. “Ketika Anda meninggalkan Sion menuju ke Bryce, Anda mendaki jalan ini dan pergi melalui terowongan yang indah ini. Anda dapat melihat formasi batu karang dan pemandangan cantik,” kata Hashash. Karena terowongan dibangun menembus batu pasir, yang relatif soft rock, insinyur harus memperkuat struktur beberapa kali selama 80 tahun, menambahkan rusuk beton dan sistem pemantauan 24 jam.</span></span></div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="font-family: arial; text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><strong>4. Terowongan Smuggling<br />
Lokasi : Tijuana, Mexico</strong><br />
<span class="noBottomLine"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjjw10se73ua8SFxcu_3qy82_25Dt_7FptB6Z2pg-svwY5IhJYi8N6bomjXwWd6KQr266egOKioqg_srV0zfpFoB7Ri3JUQnh9djfedUM7A57khxKLqSfUdTcJab8WFianv_o8uGsMJHB_/s400/4.jpg" /></span></span> </div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Latar Belakang : Penjahat telah menggunakan terowongan bawah tanah untuk melakukan segala macam kejahatan, termasuk perampokan bank dan penyelundupan narkoba. Selama dekade yang lalu, terowongan penyelundupan telah ditemukan di wilayah AS, berasal dari Kanada dan Meksiko.</span></span></div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Mengapa Unik : Pada bulan Desember, para pejabat Amerika Serikat dan Meksiko menemukan terowongan sepanjang 1000 kaki, yang mengarah ke AS, meskipun tidak selesai, terowongan ini sudah dilengkapi dengan pencahayaan, sebuah sistem ventilasi, listrik, dan bahkan lift. Sebuah pernyataan dari Drug Enforcement Agency (DEA) menunjukkan bahwa terowongan dibangun selama dua tahun.</span></span></div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="font-family: arial; text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><strong>5. Marmaray Tunnel<br />
Lokasi : Istanbul, Turki</strong><br />
<span class="noBottomLine"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvH98E8k-FKohdzaq1YGXzj-SgjDorcPnGOOiQoGaxkDbLlmHqf44bPUf90MOtlJlkLgr9FQ4NfgvW4QWx7Dc_NTD19x1DiSIkknQ_XCRiuHVNObaKDyMkqf55kt6Bb3vh4H3goqBGLnLs/s400/5.jpg" /></span></span> </div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Background: Konstruksi terowongan antarbenua ini dimulai pada tahun 2004, tetapi penemuan-penemuan arkeologi dari zaman Bizantium dan rintangan lainnya telah menunda penyelesaiannya.</span></span></div><div style="font-family: arial; text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Mengapa Unik : Terowongan tabung terbenam ini akan menjadi yang pertama yang menggabung dua benua yang berbeda, yang berjalan dibawah Selat Bosporus untuk menghubungkan sisi Eropa Istanbul dengan sisi Asia. Terowongan Marmaray merupakan terowongan tabung terbenam terdalam di dunia, dengan kedalaman maksimum 180 meter.</span></span></div><div face="arial" style="text-align: left;"> </div><div face="arial" style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><strong>6. Thames Tunnel </strong></span></div><div face="arial" style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><strong>Lokasi : London, Inggris</strong><span class="noBottomLine"><br />
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB27CqFP-HZbbDY08iO2WfAHZeXPwszRkA98tii-Lv5Slt3NGwxOg2r1ss_3QSkMbTUu1LZcp_Vx6OQkQSELYfpH-VB-xINlGGlT7VTgKvnFezIyhUs6WhOr5BgQAEKnSPIg6-g2mWGIyE/s400/6.jpg" /></span></span></div><div face="arial" style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Latar Belakang: Pada pandangan pertama Terowongan Thames tidak tampak mengesankan; panjang 1.300 kaki dan kedalaman 75-kaki dan tampak pucat dibandingkan dengan terowongan lain. Tapi Terowongan Thames adalah tonggak sejarah dalam terowongan rekayasa.</span></span></div><div face="arial" style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Mengapa Unik : “Ini adalah terowongan bawah air pertama, dan itu adalah pertama kalinya konsep perisai tunneling digunakan,” Hashash menceritakan. “Ini adalah tonggak utama.” Perisai tunneling adalah suatu alat yang dikembangkan oleh Sir Marc Isambard Brunel yang berfungsi sebagai dukungan sementara struktur, konstruksi yang memungkinkan kru untuk aman, dan datar, menginstal sistem dukungan permanen di bawah air. Membangun Terowongan Thames itu seperti hal yang baru pada awal abad ke-19 bahwa pengunjung akan membayar untuk bisa masuk di dalam lokasi konstruksi, dan bahkan Brunel konser dan jamuan makan di dalam struktur yang belum selesai. Ketika terowongan selesai pada 1843, Ratu Victoria memberikan gelar kebangsawanan kepada Brunel untuk jasanya dalam dunia konstruksi.</span></span></div><div face="arial" style="text-align: left;"> </div><div face="arial" style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><strong>7. Seikan Tunnel<br />
Lokasi : Honshu, Japan</strong><br />
<span class="noBottomLine"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwZjLTJzoczgY9Ojn0iRB5uVGG48GjdHzLAY1muc8-crWA7XqviGXS1zEksPOhD90g63BnoWqGxUwFYXYdBaTDFil83Ri-SAOaEvPXYsSdi643sjWwq3ffnKdOvB8jePlxUrB6aVkVM9Qa/s400/7.jpg" /></span></span> </div><div face="arial" style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Latar Belakang : Terowongan sepanjang 33,5-mil ini menghubungkan pulau Honshu dengan pulau Hokkaido. Konstruksi selesai pada tahun 1988.</span></span></div><div face="arial" style="text-align: left;"> </div><span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">Mengapa Unik : Terletak di 787 meter di bawah permukaan laut, Seikan Tunnel adalah terowongan terdalam di dunia. Selain itu, dengan panjang 33,5 mil membuat terowongan terpanjang yang sedang digunakan. Penggalian kawasan geologi dan batuan volkanik yang membosankan dicegah para insinyur dengan menggunakan mesin canggih, memaksa mereka untuk menghancurkan dan menggali dengan cepat di bawah Selat Tsugaru.</span></span><br />
<br />
<br />
sumber : http://www.overfame.com/2011/05/7-terowongan-terunik-di-dunia-3755/Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-80863479908165986232011-10-25T07:24:00.000-07:002011-10-25T07:24:25.002-07:00HEWAN PENDENDAM (burung Gagak)Sebuah penelitian yang dilakukan selama 5 tahun terhadap gagak-gagak yang tinggal di kawasan Seattle, Washington, Amerika Serikat menunjukkan bahwa burung gagak bisa mengingat mana ‘manusia yang berbahaya’ bagi keselamatannya.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img height="300" src="http://1.bp.blogspot.com/-kXLWVFg9PjI/TgxpIA2Vp2I/AAAAAAAAATI/iMVKe9s5qtA/s400/Gagak+Wariskan+%2527Dendam%2527+pada+Keturunannya.jpg" width="400" /></div><br />
Hebatnya, burung ini bisa memberitahukan informasi ini pada anak-anaknya serta gagak-gagak lain.<br />
<br />
Menurut John Marzluff, profesor dari University of Washington, kemampuan ini telah membantu spesies itu beradaptasi dengan sukses serta berkembang biak bersama dengan manusia.<br />
<br />
“Perilaku setiap individu manusia terhadap hewan sangat berbeda dan berubah-ubah,” kata Marzluff, seperti dikutip dari ABC, 30 Juni 2011. “Berhubung manusia sering hadirkan ancaman bagi hewan, kemampuan mempelajari perilaku sosial ini sangat berguna bagi hewan,” ucapnya.<br />
<br />
Pada percobaan, peneliti menggunakan topeng lalu menjebak, mengikat kemudian melepas 7 sampai 15 ekor burung di 5 kawasan yang berbeda di Seattle. Untuk mengetahui dampak penangkapan tersebut, selama 5 tahun kemudian, dilakukan penelitian terhadap perilaku burung itu terhadap orang-orang yang melintas di kawasan lokasi penangkapan.<br />
<br />
Peneliti menggunakan topeng ‘penjahat’ atau topeng yang mereka pakai saat menjebak para burung. Setelah itu mereka membandingkannya dengan menggunakan topeng lain yang tidak ada kaitannya dengan penangkapan terhadap para tersebut.<br />
<br />
Dalam 2 minggu setelah penangkapan, rata-rata 26 persen gagak ‘memarahi’ orang yang menggunakan topeng penjahat. Mereka mengganggu orang itu dengan mengepakkan sayap dan mengibaskan ekornya. Kadang, tindakan gagak yang pernah disakiti itu dibantu oleh gagak-gagak lain yang bergabung dan mengerumuni ‘penjahat’ tersebut.<br />
<br />
Setelah lebih dari setahun, lebih dari 30 persen menyerang orang yang memakai topeng penjahat. Angkanya malah meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni mencapai 66 persen setelah tiga tahun dari waktu penjebakan terhadap gagak.<br />
<br />
Marzluff menyebutkan, kawasan di mana gagak menyerang manusia yang menggunakan topeng ‘penjahat’ juga semakin meluas. Namun demikian, tidak ada perubahan pada perilaku gagak terhadap manusia yang menggunakan topeng ‘baik-baik’.<br />
<br />
<br />
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"></div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"></div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"></div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
sumber : <a href="http://pangkalan-unik.blogspot.com/2011/07/ternyata-burung-gagak-adalah-hewan.html#ixzz1bnrIP6GZ" style="color: #003399;">http://pangkalan-unik.blogspot.com/2011/07/ternyata-burung-gagak-adalah-hewan.html#ixzz1bnrIP6GZ</a></div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
</div>Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-87271847316805435472011-10-17T06:35:00.000-07:002011-10-18T06:15:12.007-07:00Kisah Garam Dan TelagaSuatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.<br />
<br />
Pemuda itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Beliau lalu mengambil segenggam garam dan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduk perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, "ujar Pak tua itu.<br />
<br />
"Asin. Asin sekali, "jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.<br />
<br />
Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajak sang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampai di tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat pemuda itu selesai mereguk air itu, Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya?" <br />
"Segar," sahut sang pemuda. <br />
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Beliau lagi. <br />
"Tidak," jawab si anak muda.<br />
<br />
Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam tadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda. Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."<br />
<br />
Beliau melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."<br />
Untuk mengejar kesuksesan, terkadang kita akan mengalami kepahitan. Kesuksesan yang kita impikan tidak akan datang pada kita bila kita terus menerus hidup dalam kepahitan dan tidak melapangkan hati. Lapangkanlah hati kita, terima kepahitan, dan terus kejar kesuksesan !<br />
<br />
<br />
<br />
sumber : http://community.siutao.com/showthread.php/5830-Kisah-Garam-dan-TelagaAyu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-81927620342524600442011-10-03T09:09:00.000-07:002011-10-03T09:09:04.277-07:00Macam-macam Pantun<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>PANTUN JENAKA :</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Main layang-layang ke tanah Jawa</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tidak lupa membeli tali</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Terbahak-bahak aku tertawa</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Melihat Ady jatuh di kali</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>PANTUN NASEHAT :</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Ketanah abang membeli baju sepasang</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b> </b>Bajunya indah bertahtakan intan</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Jangan menilai dari wajah seseorang</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Itu sama saja menilai Tuhan</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>PANTUN BERKASIH :</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Makan martabak pakai acar</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b> </b>Sambil memetik bunga melati</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Saat-saat bersama sang pacar</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Saat paling menyenagkan da dalam hati</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>PANTUN AGAMA :</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Buah semangka buah pisang</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b> </b>Buah pisang enak di makan</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Manusia hanya bisa merancang</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tapi kuasa ALLAH lah yang menentukan </div><b style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </b><br />
<b style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </b>Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-38365905342643221452011-10-01T23:13:00.000-07:002011-10-25T07:56:21.440-07:00Puisi<i><b>Sahabat</b><b><br />
Telah kau daki<br />
Gunung kemerdekaan<br />
Menuju sinar harapan<br />
Kehidupan masa depan<br />
Menuju kebahagian<br />
<br />
Sahabat<br />
Relung waktu telah lalu<br />
Rindu hati ingin bertemu<br />
Walau surya telah berlalu<br />
Dirimu masih ku tunggu<br />
Dalam paruh waktuku<br />
<br />
Sahabat<br />
Aku memuja seraya berdoa<br />
Kesehatan dan keberkahan<br />
Tetap menyertaimu<br />
Bersama KuasaNya<br />
Kau akan bahagia<br />
<br />
Sahabat<br />
Ketika hati ini bergeming<br />
Gema Adzan berkumandang<br />
Dikaulah yang membimbing<br />
Ke Surau kecil desa<br />
Bersujud kepadaNya<br />
Hingga raga ini tenang<br />
<br />
Sahabat<br />
Sukma melemah<br />
Jiwa berserah<br />
Tak tahu arah<br />
Terhentilah darah<br />
<br />
Sahabat<br />
Telah berujung riang<br />
Gaung cinta persaudaraan<br />
Telah kau tebarkan<br />
Mengisi celah darah<br />
Terpendam lubuk dalam<br />
<br />
Sahabat<br />
Lukisan kata tepat<br />
Hembusan angin bertempat<br />
Riasan duniawi bersifat<br />
Dalam kota terpadat</b></i><br />
<b><i>Semoga masih sempat </i></b><br />
<br />
<br />
Sumber: revolusisenja.indosastra.comAyu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-72073387555558671.post-4257679722660080902011-10-01T20:58:00.000-07:002011-10-01T20:58:27.954-07:00Antara Dua Pilihan<div style="text-align: justify;"><u><i><b><a href="http://anekaremaja.blogspot.com/2011/04/cerpen-remaja-antara-dua-pilihan.html"></a></b></i></u> Ruang keluarga itu tiba-tiba menjadi hening saat mereka mendengar langkah Arif memasukinya. Dengan perasaan malas, Arif pun menghentakan pantat nya di sofa yang paling ujung. Semua saudaranya menatap Arif dengan pandangan yang aneh, seolah –lah Arif adalah pesalah yang harus segera di adili.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Rif,apa kamu tidak bisa mencari <a href="http://anekaremaja.blogspot.com/2011/04/cerpen-remaja-antara-dua-pilihan.html">wanita</a> lain selain dari dia! Apa sih yang bisa kamu banggakan dari wanita itu. Dia tu janda, ada anak lagi. Dia juga gak cantik-cantik amat , apalagi pendidikan nya, nol Rif. Dia juga bukan dari keturunan orang kaya, apa sih yang akan kamu banggakan dari wanita seperti itu. Kenapa kamu gak mau mencontoh kami, kakak-kakak mu.. Mas Imam, dia seorang pegawai negeri, Aku, seorang wakil Bupati. Mas mustofa, dia seorang alim ulama yang di segani masyarakat. Adik mu dik, dia serang Dokter, begitu pula ibu kita Rif, beliua seorang guru besar yang amat di hormati oleh warga. Nah kamu lihat! Isteri-isteri kami, mereka semua orang-orang yang berpendidikan, dan beriman. Tapi kamu…..!,Aku yakin kamu hanya akan mencoreng nama baik keluarga kita saja, dengan menikahi wanita itu. Kami tidak setuju kamu menikah dengan nya. Pokok nya sekarang kamu fikirkan baik-baik, kalau kamu memilh dia , maaf kami tak lagi menerima mu, pergilah kamu dengan nya…!” Hardik Mas Sri. . Nafas nya tersengal-sengal karena menahan emosi . Seisi ruangan diam. Semua saudara Arif seolah hendak mengatakan, bahwa apa yang baru saja di ucap kan Mas Sri adalah benar dan Arif harus menuruti nya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Apa perlu mbak carikan pendamping buat mu dik?” ucap mbak ipar Arif, memecah kesunyian. Arif masih diam. Jiwanya ingin berontak, kepalanya terasa berat, dadanya berdebar amat hebat, dan Arif merasa bahwa mereka telah mencampuri urusan pribadinya.Dia diam dalam perasaan yang tak menentu, karena dia merasa tidak terima kekasih yang di kenal nya ,yang di cintai nya di maki , dan di hina oleh saudaranya. Arif menghela nafas, di tatap nya satu per satu saudaranya, lalu dia beranjak tanpa berbicara sepatah kata pun.</div><div style="text-align: justify;">“Rif……!” kembali mas Sri memanggil nya, namun sayang , Arif telah pun menutup pintu kamar nya.</div><div style="text-align: justify;">“Ini semua gara – gara permpuan janda itu!” Mas Sri memekik sambil emosi. Semua saudara Arif hanya mampu menggeleng-gelengkan kepala.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Arif adalah seorang pemuda dari keturunan orang berada di kota nya. Ayah ibu nya adalah seorang alim ulama , yang memiliki sebuah masjid agung, yang mampu menampung ribuan jemaah .Semua saudara Arif telah pun berkeluarga, dan telah memiliki pekerjaan yang tetap serta terhormat. Walau pun usia Arif telah dewasa, namun Arif belum juga mau menikah.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Enam tahun Arif menjadi seorang TKI(tenga kerja Indonesia) di Korea , kini dia bertambah dewasa. Mengerti arti hidup.Dan kini dia ingin membina mahligai rumah tangga.</div><div style="text-align: justify;">Tiga tahun pertama di Korea, dia mengenal seorang wanita, dan Arif merasa cocok dengan nya. Bagi Arif status janda wanita itu memang tidak bermasalah, karena Arif sudah pun terlanjur sayang dengan nya. Arif bahkan sanggup menerima keadaan nya lahir dan batin. Namun, mengapa kini semua tiba-tiba mejadi masalah bagi keluarganya? Bukan kah aku yang akan menjalani nya? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu kini selalu berkecambuk dalam fikiran nya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sambil berbaring di ranjang, tak tersa tiba-tiba air mata Arif berderai membasahi bantal. Dia tak kuasa menahan gejolak amarah nya yang kini menggebu di dadanya. Arif memang mempunyai sifat yang lain dari saudara-saudaranya, dia lembut dan tidak tega-nan.</div><div style="text-align: justify;">“Maaf kan aku sayang, ……”? bisik Arif, pelan, sambil mencium foto kekasih nya. Ada perasan bersalah yang bercokol dalam dadanya, pada wanita itu .Wanita yang amat di cintai nya. Bagi Arif, dia yang faham akan dirinya, dewasa, penyayang, ramah, yang memanjakan nya dan dia yang berpengalaman ,dia juga yang telah membuka hati nya akan arti kehidupan.</div><div style="text-align: justify;">“Ya Allah……. Haruskah nasib cintaku berakhir sedemikian? Bukan kah kami saling mencintai, kami saling memahami, tapi mengapa mereka semua justeru tak memahami kami?” kembali Arif bertanya pada Bantal dan guling, lirih dam amat menyayat hati.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dari balik pintu, sepasang bola mata menatap nya, sambil berdegup hatinya dan berurai air mata. Wanita itu lalu masuk. Beliau mengelus-elus rambut putra yang amat di cintai nya itu.</div><div style="text-align: justify;">“Beristikharah lah Nak, Bunda yakin engkau akan temui jawaban nya di sana. Yakin lah, bahwa Allah selalu bersama dengan orang-orang yang beriman dan selalu berdoa , serta memohon padanya” tutur bunda , lembut sambil terus mengusap-usap kepala putra nya. Arif bangkit,lalu duduk di tepi bundanya. Ditatap nya raut sang bunda, lalu Arif menyandarkan kepala nya di pangkuan nya. Arif tahu betul sifat bundanya yang memanjakan dirinya sejak kecil.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ada ketenagan tersendiri kala sang bunda membelai rambutnya. Bagai menemukan sebuah pancaran air di tengah panasnya gurun pasir sahara.</div><div style="text-align: justify;">“Matur sembah nuwun Bunda “ ucap Arif pada sang bunda, atas pengertian nya. Sang bunda mengangguk.</div><div style="text-align: justify;">Malam menjelang, Arif keluar dari kamar nya, lalu berwudhu dan shalat berjamaah bersama. Malam ini di rumah Arif ada acara selamatan, serta makan-makan ,untuk merayakan kepulangan Arif dari Korea.</div><div style="text-align: justify;">“Dik , kemari……..,” panggil sang kakak ipar. Arif lalu mendekat.</div><div style="text-align: justify;">“Ada apa kak?” jawab Arif yang sambil menggendong keponakan nya.</div><div style="text-align: justify;">“Kenal kan ini dik Eka, dia masih kuliah dan masih gadis” jawab sang kakak ipar.</div><div style="text-align: justify;">“Deg,…. “ jantung Arif berdebar. Arif kaget melihat wanita itu, dan Arif mampu menebak maksud kakak ipar nya. Wanita itu tersenyum manis pada Arif. Raut wajah nya merona kala, mata bertemu mata, dan Arif pun tersenyum pada Eka, tampak Eka menunduk malu dan grogi.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Eh ….kalian ngobrol-ngobrol dulu ya, biar Mbak yang menggendong anak ini” sang kakak ipar pun mengambil bocah itu dari gendongan Arif, dan dengan sengaja membiarkan Arif berduaan dengan Eka. Arif pun mengajak Eka duduk di kursi. Grogi tampak dari cara mereka berdua berbicara dan bertatap</div><div style="text-align: justify;">Sejak pertemuan itu Arif jadi bertambah gundah. Eka juga wanita yang cantik dan terpelajar, sopan, baik lagi. Namun niat Nya telah bulat, yaitu ingin memper istri kekasih yang telah di kenal nya , tiga tahun yang lalu, apapun yang terjadi. Karena itu lah janji mereka berdua, selama mereka bersama. Arif mendesah pelan, sendirian di depan jendela kamar nya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">” Malam yang indah seharusnya,” gumam nya sambil menikmati indah nya sang rembulan yang malu-malu bersembunnyi di balik awan. Terdengar dari jauh suara jangkrik, dan juga seekor codot yang mungkin tengah berpesta , saat pisang yang di incar-incar akhir nya masak juga. Arif kembali menarik pandangan matanya yang tersangkut di bulan, kini di pejam kan ke dua matanya , angan nya jauh melayang mengejar bayangan wajah dan tawa sang kekasih nya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kala pagi menyapa, Hand Phone nya pasti akan menjeri-njerit , memohon sang empu nya agar segera mengangkat nya.</div><div style="text-align: justify;">“Assallamualaikum Mas,……bangun, shalat subuh dulu ya, “ terdengar merdu suara kekasih hatinya .Dia selalu membangunkan Arif agar tidak pernah alpa untuk memenuhi panggilan Nya. Dan Arif pasti akan segera menggeliat, sambil tersenyum bahagia.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Iya Mam, aku jadi semakin tak sabar untuk hidup bersamamu sayang,” jawab Arif yang telah terbiasa memanggil kekasih nya sebagai isteri, yaitu sebutan Mam.</div><div style="text-align: justify;">“Ya insya Allah Mas , semoga saja kita berjodoh, saya juga ingin menjadi seorang isteri buat Mas, dan saya ingin melayani semua keperluan mas. Saya ingin meng infak kan seluruh hidup ku di jalan Allah melalui Mas, “ jawab kekasih nya.</div><div style="text-align: justify;">“Ya sudah , biar Papa shalat dulu ya , Mama di sana juga hati-hati ya. Muachhhhhh………. I love you so much” jawab Arif, sambil mencium Hand Phone nya seoalah dia tengah mencium bibir sang kekasih.</div><div style="text-align: justify;">“Glubrak…….!”</div><div style="text-align: justify;">Tiba-tiba suara gaduh kucing beradu kekuatan , membuyarkan lamunan Arif. Dia menghela nafas sambil mendekap dadanya yang masih berdebar karena rasa kaget nya tadi.</div><div style="text-align: justify;">“Asstaghfirrullah hal adzim,” Arif terduduk di ranjang sambil bibir nya tak berhenti dari istighfar. Ya Allah, lindungi dia dari apa pun bahaya , karena aku amat mencintai nya ya Allah</div><div style="text-align: justify;">Setelah kejadian tadi siang, Arif jadi enggan untuk keluar kamar, enggan pula untuk bertemu muka dengan saudara-saudaranya. Entah lah , ada sedikit perasaan kecewa pada semua nya, yang tak mau memahami isi hati nya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Jarum jam telah menunjukan jam tiga dini hari, getar suara hand phone di sebelah bantal memekik. Dengan cepat Arif melihat nya.</div><div style="text-align: justify;">“Mas, katanya minta di bangunin jam tiga? Ini sudah waktunya.Bangun ya.” begitulah isi sms nya. Arif langsung bangun , lalu beranjak ke kamar mandi dan mejalan shalat istikharah di masjid depan rumah nya.</div><div style="text-align: justify;">Arif begitu khusuk nya ,menghadap sang khalik, sesudah itu ,dia menadah kan kedua tangan nya sambil bermunajat, dan berharap doanya di Kabul kan oleh yang di atas sana.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Ya Allah, sesungguh nya aku memohon kepada Mu, memilih mana yang baik menurut pengetahuan Mu. Dan aku memohon kepada Mu , untuk memberi ketentuan dengan kekuasaan Mu. Dan aku memohon anugerah Mu yang agung, karena sesungguh nya engkau Maha kuasa, sedang aku tak memiliki kekuasaan. Engkau Maha mengetahui sedang aku tidak mengetahui. Engkaulah yang mengetahuiakan barang gaib, ya Allah, jika Engkau mengetahui perkara aku ingin hidup dengan Insan calon istriku, adalah baik baiku, buat agamaku, buat penghidupan ku dan baik akibat nya, maka tetapkan lah perkara ini untuk ku. Kemudian berilah berkah kebaikan untuk ku. Dan jika Engkau mengetahui sesungguh nya perkara ini jelek bagiku, bagi agamaku, bagi penghidupan ku , dan jelek akibat nya ,maka pisah kan lah kami, pisah yang baik- baik, dan lindungi kami, dari keburukan. Di mana saja berada , dan kemudian jadikan lah kami redha akan keputusan mu. Sungguh ya Allah niatku tulus dan suci , dan Engkaulah yang menjadi saksi bahwa kami saling mencintai.Ya Allah lembutkanlah hati keluarga kami , dan ku mohon syaat Mu, terima kasih ya Allah, amin ya Robbal Alamin,” Arif menunduk,sambil menyeka air matanya. Doa yang baru saja terucap membuat dadanya bergemuruh, memohon serta meyakini bahwa Allah pasti akan memberi jalan keluar buat nya. Tanpa sepengetahuan Arif, sang kakak yang ke tiga nya telah pun duduk tak jauh dari tempat sujud nya .</div><div style="text-align: justify;">“Ehem….” suara Mas Mustafa, berdehem, lirih dan Arif agak terkejut mengetahui kakak nya berada di belakang nya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Dik, dalam pandangan islam, ada sebuah hadits yang mengupas soal mencari jodoh. Contoh nya yang sering kita baca, yaitu,hadist riwayat dari Abu Hurairah r.a. yang berbunyi separti ini. Dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, wanita itu di nikahi karena empat perkara, yang pertama; Karena harta benda nya, Yang kedua ; karena keturunan nya, yang ketiga ; karena kecantikan nya, dan yang ke empat, karena agama nya. Jika ketiga di antara nya tidak memenuhi , maka pilih lah karena agamanya. Insya Allah pilihan mu tidak salah dik” ucap Mas Mustofa, pelan namun mampu menggugah hati Arif.</div><div style="text-align: justify;">“Oya Dik, apa dia bisa baca qur,an?” tanya Mas Mustofa.</div><div style="text-align: justify;">“Allhamdullillah Mas, dia bisa, bahkan saya salut, dia wanita yang kuat, buktinya dia tak pernah lepas kerudung walaupun bekerja di Hongkong, “ jawab Arif, membesar kan hati. Sang kakak hanya menghela nafas, lalu berkata,</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Ya, semoga saja pilihan mu adalah pilihan yang tak keliru Dik. Aku sebagai mas , hanya mampu berdoa untuk kebahagian mu, aku yakin engkau lah yang tahu semua tentang dia, jadi mas yakin akan pilihan mu itu.” Ucap sang kakak , membesar kan hati adik nya, sambil menepuk bahu Arif.</div><div style="text-align: justify;">“ Terima kasih ya Mas, saya akan mencoba tuk jadi diri saya sendiri, dan saya benar-benar perlukan doa Mas, semoga pilihan saya tidak keliru.”jawab Arif sambil memeluk tubuh mas nya . Mereka berdua pun berpelukan. Bagi Arif, saat itu bagai ada secercah sinar memasuki relung hati nya yang tengah di landa kegelisahan . Nasehat kakak nya mampu menyinari serta menyingkap awan keresahan nya</div><div style="text-align: justify;">Hand phone Arif berdering, namun dia tahu siapa yang menelpon nya.Sebenar nya dia ingin membiarkan hand phone itu , namun tiba-tiba sang kakak ipar muncul dari dapur,</div><div style="text-align: justify;">“Dik, hand phone mu bunyi tuh, wah nomer nya Eka kayak nya,” buru-buru sang kakak ipar memberikan nya, Arif pun terpaksa menjawab nya.</div><div style="text-align: justify;">“ Wah , maaf sekali Dik Eka,….saya hari ada acara. Bagaimana kalau lain kali saja kita ketemu nya.” Ucap Arif, kala wanita yang baru di kenal nya itu mengajak tuk bertemu, di restorant siang nanti. Sang kakak ipar yang mendengar nya , hanya menggeleng, sambil bibir nya di menceng kan, seolah tengah mencibir.</div><div style="text-align: justify;">Arif memegangi kotak kecil yang berisikan cincin emas. Renacanya, dia akan segera ke sana , ke tempat pujaan hati nya, kalau sudah ada waktu yang tepat.</div><div style="text-align: justify;">“Sayang,….. tunggu Papa ya.”</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Seminggu berlalu. Jauh di sebuah laut selatan, tampak seorang wanita tengah bermain-main dengan putra seamata wayang nya. Jilbab biru yang di kenakan nya menari-nari, di terpa angin yang sepoi. Wajah nya tampak murung , namun dia mencoba untuk ceria di depan putra nya. Dia berlari-lari kecil, sambil mencangklong sandal jepit nya, demi bermain-main dengan putranya. Bahagia rasanya , apabila telah bertemu dengan putra yang amat di cintai dan bermain bersama. Kepulangan nya kini , adalah untuk yang seterus nya, karena dia berjanji pada putra nya untuk tidak kembali merantau. Di lihat nya hand phone di saku gamis, namun tiada yang menyapa nya, baik sms maupun telpon. Dia mendesah. Hati nya gundah, ingin dia mendengar suara kekasih nya , namun mengapa sampai saat ini dia tak ada kabar juga? Dia mencoba untuk mejawab sendiri pertanyaan itu, dengan prasangka yang baik. Semoga mas baik-baik saja ya,</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Mah, kok Om Arif gak datang lagi, apa dia baik- baik saja? Oya, dia baik sekali ya Mah, Syekh mau punya papa seperti dia, he he….” Mendengar ucapan polos putra nya, hati Insan bagai ter iris-iris. Anak itu tak tahu tentang pargolakan yang tengah melanda ibu nya beserta Arif. Di dekap nya tubuh mungil itu, lalu di ciumi nya, walau air mata nya berderai, namun Insan mencoba untuk tersenyum di depan sang buah hati nya.</div><div style="text-align: justify;">“Ya Allah, andai bukan dia yang Engkau anugerah kan padaku, biarlah, aku yang akan memilih Mu sebagai tujuan akhir perjalan cintaku. Aku yakin meraih cinta hakiki Mu, lebih indah dari pada cinta-cinta di dunia yang penuh dengan dusta ini,”.</div><div style="text-align: justify;">Mobil sedan hitam memasuki halaman rumah. Syekh melonjak-lonjak kegirangan.</div><div style="text-align: justify;">“ Mama, ….. Mama,…… Om Arif datang.”<br />
<br />
<br />
http://cencalok.com/blog/2011/04/cerpen-remaja-antara-dua-pilihan</div>Ayu Hanifahttp://www.blogger.com/profile/06409119302192679796noreply@blogger.com0